Sabtu, 07 April 2012

Sedekah Ekstrim

Ada sebuah kisah didalam buku Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim, karya Salim A.Fillah yang menggelitik namun memperanyakan tentang wujud syukur yang dilakukan kaum Yahudi. Apabila seorang muslim berpenghasilan, maka 2,5 persen harus dizakatkan. Namun tidak kalah hebatnya adalah orang Yahudi. Semua hartanya ia serahkan ke arah langit sambil berteriak,"Tuhan, inilah semua hartaku. Ambil darinya berapapun yang Kau mau. Sisanya yang tak Kau ambil akan jatuh ke bumi, dan hanya itulah bagianku!"

Saya terbengong-bengong bahkan kagum bahkan tak menyangka akan kaum Yahudi. Kaum yang melakukan pembangkangan mampu melakukan tindakan yang luar biasa akan kedermawanannya. Tapi saya tetap tidak mendukung kaum pembangkang ini. Yang patut saya ambil nilai postifnya adalah sebagai seorang muslim seharusnya lebih ekstrim lagi dalam menyedekahkan hartanya. Ya harus lebih ekstrim !

Dibidang teknologi dan pengetahuan mungkin kaum Yahudi terdepan dalam kemajuan peradabannya. Namun dalam keberanian dalam menyedekahkan hartanya tidaklah main-main ekstrimnya. Ini menjadi sebuah pertanyaan besar bagi diri kita yang muslim. Kita mengetahui didalam Hadis dan didalam Al-Quran menerangkan tentang banyaknya manfaat sedekah.

Mungkin kita tidak perlu panjang lebar menjelaskan manfaat sedekah. Namun sebagai muslim harus saling mengingatkan, bahwa sedekah yang dikeluarkan menjadi sebuah biaya kesembuhan, biaya untuk kesuksesan, biaya mendapatkan jodoh dan sebagainnya. Nah beda jauhkan? Orang Yahudi tidak diajarkan seeperti kita mau melakukan hal semacam itu. Jadi pada dasarnya kita tidak perlu ragu akan kekuasaan sedekah yang sudah dilakukan. Meskipun manfaatnya tidak nampak, namun percayalah ada pahala dan keberkahan yang melimpah bagi yang mau bersedekah. Ayo sedekah !

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa seseorang telah bertanya kepada Nabi saw., “Ya Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?” Rasulullah saw. bersabda, “Bersedekah pada waktu sehat, takut miskin, dan sedang berangan-angan menjadi orang yang kaya. Janganlah kamu memperlambatnya sehingga maut tiba, lalu kamu berkata, ‘Harta untuk Si Fulan sekian, dan untuk Si Fulan sekian, padahal harta itu telah menjadi milik Si Fulan (ahli waris).” (H.r. Bukhari, Muslim-Misykât).

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Allah swt. akan menambah kemuliaan kepada hamba-Nya yang pemaaf. Dan bagi hamba yang tawadhu’ karena Allah swt., Allah swt. akan mengangkat (derajatnya). (Muslim; Misykât)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar